Seni bersedekah tanpa membuat orang (penerima) merasa rendah

Seni bersedekah tanpa membuat orang (penerima) merasa rendah

Seorang lelaki tua dengan baju lusuh masuk ke sebuah toko megah. Dari bajunya, kelihatan kalau lelaki tua tersebut dari golongan fakir. Para pengunjung di toko tersebut (yg rata2 borjuis) melihat aneh kepada lelaki tua itu. Tetapi tidak dengan pemilik toko.. .
Pemilik toko: '' _Mau cari apa pak_?'', bertanya ramah.

Lelaki tua: '' _Anu..saya mau beli selimut 6 helai untuk saya dan anak-istri saya. Tapi...._'', katanya penuh ragu. .

Pemilik toko: '' _Tapi kenapa pak_?'' Lelaki tua: '' _Saya hanya punya uang 100 riyal. Apa cukup untuk membeli 6 helai selimut. Gak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin_.'' Pemilik Toko: '' _Oh cukup pak! Saya punya selimut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja. Kalau bapak membeli 5, saya kasih bonus 1 helai_.'' .
.
Lega...🌟💫
Wajah lelaki tua itu bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal, lalu membawa selimut yang dibelinya pulang.

Seorang teman pemilik toko yang sedari tadi melihat dan mendengar hal tersebut kemudian bertanya pada pemilik toko..:'' _Tidak salah, kamu ??? Kamu bilang selimut itu yang paling bagus dan mahal yang ada ditokomu ini. Kemarin kamu menjualnya kepadaku 450 riyal. Sekarang kamu menjual kepada lelaki tua itu 20 riyal?_'' katanya, keheranan.

Pemilik toko: '' _Benar. Memang harga selimut itu 450 riyal, dan aku menjualnya kepadamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia. Sekarang aku berdagang dengan Allah. .
Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Tapi aku juga menjaga harga diri lelaki tua tersebut agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku hingga membuatnya malu kepada kita. .
Demi Allah! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Dan aku pun berharap Allah menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka..._'' .

Comments

Popular Posts