1001 KISAH DARI BANGKALAN MADURA

1001 KISAH DARI BANGKALAN MADURA
La-ya'riful wali Illa Wali

Di antara karomahnya Syaikhona Kholil Bangkalan seperti dituturkan dalam kisah ini. Pada suatu hari seorang majikan yang tinggal di Madura Timur memanggil pembantunya bernama Saridin. Makna Saridin berarti inti agama, hakikat agama.

"Saridin, saya akan sowan ke Kyai Kholil besok pagi," ucap sang majikan memerintah.

"Siapkan kuda dan dokar. Jaga baik-baik di rumah selama aku pergi," lanjut sang majikan. Saridin memang kepercayaan sang majikan. Tak ada tanda-tanda mengeluh walau disuruh apapun. Hal inilah yang membuat sang majikan tetap mempertahankan sebagai pembantu. Suruhan apapun selalu diterima dengan senyuman. Menyapu, mengepel lantai, menyuci piring, mengisi bak mandi dan menggendong bayi adalah pekerjaan rutin setiap hari. Pemberian apapun oleh sang majikan diterimanya dengan Ikhlas.

Kelihatannya Saridin menikmati pekerjaannya. Sang majikan yang konglomerat itu puas punya pembantu seperti dia. Keesokan harinya, masih pagi-pagi betul, sang majikan memanggil Saridin.

"Jaga baik-baik dirumah Saridin," pesan sang majikan.

"Mungkin sepekan saya baru pulang," lanjut sang majikan.

"Ya...ya... majikan, saya akan jaga baik-baik," jawab Saridin sambil membungkukkan badan.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari ujung Madura Timur ke ujung Madura Barat, sampailah di kediaman Kyai Kholil.

"Assalamu'alaikum," ucap sang majikan.
"Wa'alaikum salam," jawab Kyai Kholil sambil menatap tajam ke arah tamunya.

"Sampean ada keperluan apa jauh-jauh datang kesini," tegur Kyai masih menatap tajam.

"Mohon barokah do'a Kyai, untuk kelancaran bisnis kami," pinta sang majikan memohon. Tatapan tajam Kyai Kholil yang penuh arti itu membuat sang majikan gugup. Tiba-tiba Kyai Kholil berkata,

"Sampean tidak perlu jauh-jauh datang kesini. Dirumah sampean ada seorang wali," tegas Kyai Kholil.

"Pulanglah, mintalah do'a padanya. Dan, sampaikan salamku," ucap Kyai menutup pembicaraan.

Dengan perasaan yang tidak karuan, sang majikan mohon pamit. Selama perjalanan pulang sang majikan tak habis-habisnya berfikir, antara percaya dan tidak. Suasana heran, senang, takut, berkecamuk menjadi satu. Siapakah dia. Betulkah dia seorang wali.

Setibanya di halaman rumah, sang majikan semakin berdebar-debar, lalu mengucap salam dengan pelan sekali,

"Assalamu'alaikum," suaranya bergetar. Melihat Saridin datang, sang majikan segera turun dari dokar lalu menghampiri Saridin. Sang majikan menyalami Saridin tidak seperti biasanya, kali ini hormat sekali.

"Saya mohon maaf Saridin, saya tidak tahu kalau kamu kekasih Allah," ucap sang majikan sangat sopan.

"Ada salam dari Kyai Kholil untuk kamu," lanjutnya. Melihat suasana berubah mendadak ini, Saridin tersenyum sambil berkata,

"Wah...wah... pasti ini gara-gara Kyai Kholil, Dia telah membuka rahasia saya," ucap Saridin sambil bergegas meninggalkan sang majikan untuk tidak kembali lagi.


Meneladani sosok KH. KHOLIL BANGKALAN serta perjalanan dakwah para Waliyullah, yang bisa kita jadikan sebagai suri tauladan dalam menjalani kehidupan beragama maupun bermasyarakat, sebagai bekal bagi kita di kehidupan yang akan datang. Semoga barokah dan rahmat selalu dianugerahkan oleh ALLAH swt. Aamiin..

Comments